REVIEE SKRIPSI: EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DEGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
RESUME
SKRIPSI
EKSPERIMENTASI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DEGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS
GAMES TOURNAMENTS) PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Adelina
Henny Mawarwati
Universitas
Sebelas Maret
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini
adalah (1) untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika menggunakan
pemelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan prestari belajar matematika yang
lebih baik jika dibandingan dengan model konvensional pada sub bahasan segiempat,
(2) apakah terdapat pengaruh motivasi belajar matematika siswa terhadap
prestasi belajar pada sub bahasan segiempat, (3) apakah terdapat interaksi
antara metode pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi siswa pada sub
bahasan segiempat. Penelitian inimerupakan penelitian eksperimen dengan
populasi seluruh siswa kelas VII SMP N 1 Jenar Sragen TA 2009/2010, kemudian
diambil sampel dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas VII-E sebagai
kelas eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Data yang dibutuhkan
dikumpulkan melalui metode dokumentasi, tes, dan angket. Selanjutnya data
dianalisis dengan uji-z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)tidak ada
perbedaan prestasi belajar matematika antara metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT dan metode konvensional pada sub bahasan segiempat. (2) ada pengaruh
motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi siswa pada sub bahasan
segiempat.(3) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi
siswa terhadap prestasi siswa pada sub bahasan segiempat.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Karena objek dasar yang dipelajari
matematika bersifat abstrak maka banyak individu yang mempunyai pandangan bahwa
pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Hal ini terlihat dari
banyaknya individu yang bersikap pesimis dalam menyelesaikan masalah matematika
dan kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Sikap-sikap tersebut ternyata
mempengaruhi hasil yang akan mereka capai dalam belajar nanti. Prestasi belajar
matematika siswa,rata-rata lebih rendah bila dibandingkan dengan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran yang lain. Di SMP N 1 Jenar Sragen, masih ada
sekitar 37% siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM. Pada saat KBM siswa
lebih sering terlihat pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat apa yang ditulis dipapan tulis. Akibatnya siswa tidak dapat
mengoptimalkan potensi yanga ada pada dirinya. Untuk intu dalam mengajarkan
matematka seorang guru harus mampu menyediakan situasi belajar yang mampu
menoptimalkan potensi siswa salah satu solusinya dengan menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa serta tujuan
yang akan dicapai.
Sub pokok bahasan segiempat untuk
tingkat SMP termasuk materi sukar, hak ini menyebabkan nilai rata-rata ulangan
harian pada sub pokok bahasan ini umumnya rendah seperti halnya di SMP N 1
Jenar Sragen TA 2008/2009 yaitu sekitar 58.
Terkait dengan masalah kesulitan
siswa diatas, maka dalam pembelajaran matematika, khususnya SMP N 1 JenaR
Sragen perlu diterapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan dan
melibatkan siswadalam pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif dimana siswa
belajar dalam kelompok kerja. Selanjutnya penulis memililh metode kooperatif
tipe TGTuntuk menciptakan suasana kondusif serta menyenangkan yang berakibat
pada siswa akan mudah memahami konsep yang diberikan oleh guru dan dapat
menanamkan konsep tersebut pada dirinya sendiri sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal.
B.
Pembatasan Masalah
Metode pembelajaran untuk kelas
kontrol dengan konvensional, dan untuk kelas eksperimen dengan kooperatif tipe
TGT. Motivasi belajar yang dimaksud adalah dorongan dalam diri siswa yang dapat
menimbulkan dan memberikan arah untuk melakukan aktivitas belajar matematika.
Prestasi belajar matematika yang dimaksud adalah prestasi belajar pada sub bab
segiempat yang dicapai setelah proses belajar mengajar. Siswanya dibatasi pada
siswa SMPN 1 Jenar kelas VII semester ii TA 2009/2010.
C.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih
baik jika dibandingkan dengan metode konvensional pada sub pokok bahasan
segiempat?
2.
Apakah terdapat pengaruh motivasi
belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar pada sub bahasan segiempat?
3.
Apakah terdapat interaksi antara metode
pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi siswa pada sub bahasan
segiempat. Penelitian inimerupakan penelitian eksperimen dengan populasi
seluruh siswa kelas VII SMP N 1 Jenar Sragen TA 2009/2010?
D.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui metode pembelajaran mana yang menghasilkan prestasi
belajar lebih baik antara pembelajaran kooperatif tipe TGT dan metode
konvensional dalan pembelajaran matematika siswa pada sub pokok bahasan
segiempat.
2.
Untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar pada sub
bahasan segiempat.
3. Untuk
mengetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi
siswa terhadap prestasi siswa pada sub bahasan segiempat.
E.
Manfaat Penelitian
1. Memberikan
masukan kepada guru ataupun calon guru matematika dalam menemukan metode
mengajar yang tepat, yang dapat digunakan sebagai alternatif metode mengajar
dalam proses belajar mengajar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan
khususnya sub bahasan segiempat.
2. Memberikan
informasi kepada guru ataupun calun guru untuk lebih memperhatikan motivasi
belajar matematika siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa, khusnya sub bahasan segiempat.
3. Sebagai
bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian eksperimen metode TGT lainnya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Tinjauan
Pustaka
1. Prestasi
belajar matematika
Matematika adalah cabang ilmu
pengetahuan eksak tentang bilangan, kalkulasi, logika, fakta-fakta kuantitatif,
masalah ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat, dan pola keteraturan serta
tentang struktur yang terorganisir. Prestasi belajar matematika adalah hasil
yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang menghasilkan
perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan, keterampilan dan kecakapan
baru yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf.
2. Metode
pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara atau
teknik yan digunakan ooleh guru untuk menyajikan bahan pengajaran kepada siswa
untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini metode konvensional adalah metode
ekspositori, guru memegang peranan utama untuk menentukan isi dan urutan
langkah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Pembelajaran
kooperatif diartikan sebagai pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok
kecil untuk mempelajari suatu materi, menerima pendapat dan mengisi kekurangan
siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe TGT mengelompokkan siswa
heterogen, dengan tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.
3. Motivasi belajar matematika siswa
Motivasi belajar merupakan keseluruhan
penggerak/dorongan dari dalam diri seseorang untuk belajar demi mencapai tujuan
yang diinginkan. Dengan demikian motivasi belajar dapat mendorong usaha-usaha
pencapaian hasil belajar yang maksimal termasuk dalam bidang matematika.
4. Tinjauan materi tentang sub pokok
bahasan segiempat
Berisi tentang definisi dan sifat-sifat dari jajar genjang, persegi
panjang dan persegi.
B. Kerangka
Berpikir
Dalam penelitian ini, kerangka berpikir
digambarkan dalam skema berikut:

C. Hipotesis
Penelitian ini diajukan untuk menguji
beberapa hipotesis berikut, yaitu (1)metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik jika
dibandingkan dengan metode konvensional pada pembelajaran matematika sub pokok
bahasan segiempat. (2) terdapat pengaruh motivasi belajar matematika siswa
terhadap prestasi belajar siswa pada sub okok bahasan segiempat. (3) terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar matematika siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan segiempat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Jenar Sragen pada
kelas VII semester II TA 2009/2010 pada bulan april 2010. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, karena peneliti tidak mungkin
mengontrol semua variabel yang relevan. Penelitian yang dilakukan adalah untuk
membandingkan prestasi belajar dari kelompok siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan kelompok pembelajaran konvensional. Populasinya
adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Jenar Sragen sebanyak 5 kelas kemudian
melalui teknik clustural random sampling
diambil 2 kelas sebagaikelas kontrol dan kelas eksperimen.
Yang bertindak sebagai variabel bebas adalah metode
pembelajaran dan motivasi belajar siswa sedangkan yang bertindak sebagai
variabel terikat adalah prestasi belajar siswa. Sebelum penelitian dilaksanakan,
terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan melalui nilai UTS untuk mengetahui
apakah kedua kelas sampel dalam keadaan seimbang atau tidak. Data yang
dibutuhan dikumpulkan melalui metode dokumentasi untuk uji kesamaan, metode tes
untuk mengetahui prestasi belajar siswa, metode angket untuk mengukur motivasi
belajar siswa. Selanjutnya disusunlah instrumen dokumentasi, tes dan angket
tersebut. Untuk instrumen tes dan instrumen angket nantinya akan dilakukan uji
validitas isi, uji konsistensi internal dan uji reliabelitas agar diperoleh
data yang tepat.
Teknik analisis data untuk uji keseimbangan dilakukan
menggunakan statistik uji-z, untuk hipotesis satu dan dua menggunakan uji anova
1 jalur, dan untuk hipotesis ketiga menggunakan uji anova 2 jalur.
IV
HASIL PENELITIAN
Data dalam penelitian ini meliputi data skor uji tes
prestasi belajar siswa dan data uji coba
angket prestasi belajar siswa. Hasil uji coba tes prestasi belajar
dilakukan beberapa kali revisi karena validitas isi, validitas konsistensi dan
reliabilitas belum terpenuhi pada keseluruhan soal begitu pula denganhasil uji ditunjukkan
dalam tabel berikut:

Data motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa dalam kelas
eksperimen terdapat 6 siswa yang termasuk kategori tinggi, 24 siswa termasuk
kategori sedang dan 7 siswa termasuk kategori rendah. Sedang untuk kelas
kontrol terdapat 7 siswa yang termasuk kategori tingi, 24 siswa termasuk
kategori sedang dan 5 siswa termasuk kategori rendah.
Dari uji keseimbangan yang dilakukan ternyata kedua kelas
sampel memiliki kemampuan awal yang sama atau dengan kata lain kedua kelompok
dalam keadaan seimbang. Selanjutnya dilakukkan analisis data, dengan uji
prasyarat normalitas dan hmogenitas untuk kedua data yang terkumpul. Melalui analisis
variansi dua jalan dengan sel taksama didapatkan hasil bahwa terdapat interaksi
antara metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa. Untuk uji komparasi
ganda disajikan dalam tabel berikut:

Dari uji hipotesis yang dilakukan, untuk hipotesis pertama
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari
metode pembelajaran. Untuk hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa. Untuk hipotesis ketiga
menunjukkan hasil bahwa tidakterdapat interaksi antara metode pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada sub bab segiempat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Secara umum tidak ada perbedaan
prestasi beljar matematika siswa antara metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
dengan pembelajaran konvensional pada sub pokok bahasan segiempat.
Secara umum, motivasi belajar untuk
kategori tinggi, sedang, rendah memberikan perbedaan prestasi belajar
matematika pada sub bab segiempat.
Dan tidak terdapat interaksi antara
metode kooperatif tipe TGT dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika siswa pada sub bab segiempat. Karena siswa untuk kelas kontrol maupun
eksperimen mempunyai nilai yang sama untuk tingkat motivasi yang sama.
B.
Saran
Kepada kepala sekolah hendaknya
menghimbau guru agar mau menerapkan dan menggunakan metode-metode pembelajaran
yang dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar. Kepada guru dan calon
guru matematika hendakya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang hendak disampaikan. Kepada
peneliti lain, mungkin dapat melakukan penelitian dengan peninjauan lain
misalnya kemampuan awal, minat belajar, kretivitas belajar, aktivitas belajar
dll agar lebih dapat mengetahui faaktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Comments
Post a Comment